Seleksi untuk Penugasan Internasional


Proses seleksi bagi penugasan internasional harus menggambarkan hal yang nyata dari kehidupan, pekerjaan dan kebudayaan dari negara kemana tenaga kerja tersebut akan dikirim. Seorang manajer Sumber Daya Manusia perlu mempersiapkan penjelasan pekerjaan secara rinci dan lengkap. Penjelasan pekerjaan tersebut harus termasuk juga tanggung jawab yang jarang terjadi di negara asalnya, termasuk negosiasi dengan lembaga pemerintah, etika kerja yang berlaku secara lokal dan reaksi terhadap etika, moral dan masalah personal seperti beragama dan kebebasan individu.
Sebagian besar dari kompetensi ini dapat dikategorikan baik sebagai kemampuan terhadap penyesuaian kebudayaan, keterampilan berkomunikasi, karena faktor keluarga dan karakteristik pribadi.
C Penyesuaian Budaya. Banyak kegagalan penugasan ke luar negeri terjadi karena masalah penyesuaian budaya, justru bukan disebabkan oleh ketidakmampuan teknis yang berkaitan dengan pekerjaan. Pada keseluruhan tahap proses seleksi, terutama pada tahap wawancara, sangat penting untuk menilai kemampuan tenaga kerja dalam menerima dan menyesuaikan diri pada kebiasaan, praktek manajemen, hukum, nilai religius dan kondisi infrastruktur yang berbeda. Sebagai contoh di Pakistan, seorang pilot wanita Amerika yang bekerja untuk perusahaan penerbangan internasional melakukan kontak dengan petugas kontrol laki-laki yang heran mendengar suara wanita dan menolak untuk berbicara dengan pilot wanita tersebut. Akhirnya pilot pembantu laki-laki terpaksa harus menggantikan pilot wanita itu untuk melakukan pendaratan. Fenomena tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak negara yang berbudaya dominasi pria.
C Keterampilan Berkomunikasi. Salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang ekspatriat adalah kemampuan untuk berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan di dalam bahasa kegagalan dari ekspatriat. Sebagian besar perusahaan yang beroperasi secara internasional, memilih tenaga kerja berdasarkan kemampuan teknis, manajemen dan mengharuskan tenaga kerjanya untuk belajar bahasa. Namun, dalam tiap bahasa ada hal yang lebih diperhatikan daripada hanya perbendaharaan kata. Suatu hal seperti, memberi salam, sikap tubuh serta mimik wajah secara keseluruhan berbeda-beda pada tiap negara. Cara berinteraksi dengan orang lain di negara yang berbeda, sama pentingnya dengan berkomunikasi dalam bahasa negara tersebut.
C Faktor Keluarga. Pilihan dan sikap dari pasangan dan anggota keluarga lain juga merupakan masalah utama yang harus dipertimbangkan. Biasanya pada saat proses seleksi, akan ada wawancara dengan pasangan atau orangtua bahkan anak-anak dari calon tenaga kerja. Jika ada salah satu anggota keluarga yang menentang dalam penempatan kerja global dan tidak ada kesesuaian dengan faktor kebudayaannya, akan menimbulkan masalah keluarga. Di dalam proses seleksi global harus menyebutkan berbagai persoalan tersebut. Jika calon tenaga kerja mengabaikan persoalan tersebut dimungkinkan akan berdampak pada kinerja pekerjaannya, tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan berhasil seperti yang diharapkan.
C Karakteristik Pribadi. Pengalaman dari banyak perusahaan menunjukkan bahwa tenaga kerja terbaik di negara sendiri mungkin bukan merupakan tenaga kerja terbaik dalam penugasan global, terutama karena karakteristik-karakteristik pribadi dari masing-masing individu. Beberapa karakteristik pribadi yang diidentifikasikan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan tenaga kerja global. Tekanan hidup dan bekerja di luar negeri menuntut orang-orang bisa menampilkan stabilitas emosional, fleksibel, menoleransi ambiguitas dengan baik, menganggap penyesuaian diri terhadap kebudayaan yang berbeda sebagai tantangan, dan menikmati risiko-risiko yang berkenaan dengan tantangan-tantangan tersebut. Selain itu, tuntutan-tuntutan fisik karena perjalanan, jet lag, perubahan zona waktu, jam kerja yang panjang, serta pertemuan dan makan malam bisnis yang sering terjadi memberikan tekanan yang signifikan kepada tenaga kerja global. Selama proses seleksi, banyak tenaga kerja global menggunakan tes kepribadian dan cara penilaian yang lain guna menilai pantas tidaknya para kandidat untuk penugasan global. Pentingnya penilaian karakteristik-karakteristik kepribadian ditekankan oleh sebuah studi yang menemukan bahwa kepribadian ekstraversi, ketersediaan untuk menerima, dan stabilitas emosional meningkatkan keinginan para ekspatriat untuk menyelesaikan tugas-tugas global mereka.

(Bersambung…)
… Daftar Kepustakaan
Lukman Hakim, MSDM (2014)

Nah ,,,  . sharing belajar hari ini sampai disini dulu,
elha Production yang bergerak dalam bidang training pendidikan hadir menjadi mitra bagi sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan untuk mempersiapkan mereka saat masuk kedunia kerja.