PENYUSUNAN TENAGA KERJA INTERNASIONAL




Penyusunan (menemukan, memilih, dan menempatkan) tenaga kerja yang baik adalah sulit. Menentukan komposisi jumlah, tenaga kerja lokal, tenaga kerja yang berasal dari Negara asal perusahaan dan bahkan tenaga kerja yang berasal dari Negara lainnya agar dapat mencapai sasaran organisasi merupakan suatu tantangan tersendiri. Untuk memenuhi kebutuhan ini, organisasi mencari penyedia jasa di luar perusahaan untuk beberapa fungsi, menempatkan pendapatan dalam efektivitas biaya, keahlian dan efisiensi.
Terdapat tiga nilai kebijakan penyusunan tenaga kerja internasional. Pertama, dengan kebijakan penyusunan tenaga kerja yang etnosentris, yaitu perusahaan mengisi pekerjaan manajemen kunci dengan orang-orang yang memiliki kewarganegaraan Negara asal. Kedua, perusahaan yang berorientasi polisentris, akan menyusun tenaga kerja cabang luar negrinya dengan orang yang memiliki kewarganegaraan Negara setempat, dan tenaga kerja kantor pusatnya dengan orang yang memilki kewarganegaraan Negara asal. Serta yang ketiga, kebijakan penyusunan tenaga kerja geosentris, mencari orang terbaik untuk pekerjaan kunci diseluruh organisasi, dengan mengabaikan kewarganegaraannya.
            Jenis Tenaga Kerja Internasional
            Tenaga kerja internasional dapat dibagi ke dalam tiga klasifikasi :
ò  Ekspatriat. Adalah seorang tenaga kerja yang bekerja di suatu wilayah yang bukan merupakan wilayah dimana ia tercatat menjadi penduduknya. Banyak perusahaan multinasional menggunakan ekspatriat untuk menjamin efektivitas operasi perusahaan sejalan dengan kebijakan kantor pusat. Banyak perusahaan multinasional menggunakan ekspatriat untuk menjamin efektivitas operasi perusahaan sejalan dengan kebijakan kantor pusat. Pada umumnya, ekspatriat dapat juga digunakan untuk mengembangkan kemampuan internasional di dalam organisasi. Ekspatriat yang berpengalaman dapat menjadi sumber yang mendukung suatu organisasi untuk berkembang lebih global. Para manajer yang berasal dari Amerika Serikat sedang mengembangkan reputasi menjadi lebih cakap dan dapat beradaptasi, hal ini mungkin karena mereka terbiasa memimpin tenaga kerja yang beraneka ragam di negara asal. Pendidikan manajemen mereka sering kali lebih baik, baik yang berasal dari pendidikan formal maupun yang berasal dari pelatihan di perusahaan. Whirlpool, GTE, Quaker Oats, dan perusahaan lainnya menggunakan manajer asal Amerika Serikat yang telah pensiun untuk mengisi lowongan pekerjaan internasional yang bersifat sementara. Mereka mendapatkan bahwa hal tersebut lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan melakukan relokasi ekspatriat, yang biasanya diharapkan untuk tinggal selama tiga tahun atau lebih. Jenis ekspatriat dapat diberdakan berdasarkan tugas yang dilakukan, karena tidak semua individu yang bekerja sebagai ekspatriat mempunyai tugas yang sama.
a.       Ekspatriat yang bersifat sukarela: merupakan orang yang ingin bekerja di luar negeri untuk periode tertentu karena kepentingan pengembangan karier secara pribadi. Sering kali, ekspatriat ini sukarela untuk ditugaskan dalam jangka pendek kurang dari setahun sehingga mereka dapat mempunyai pengalaman mengenai kebudayaan lain dan berkunjung ke tempat lain yang diinginkan.
b.      Ekspatriat tradisional: merupakan profesional dan manajer yang ditugaskan untuk bekerja di luar negeri selama satu samapi tiga tahun. Mereka kemudian dirotasi ke kantor pusat.
c.       Ekspatriat untuk pengembangan karier: ditempatkan di luar negeri untuk mengembangkan kemampuan manajemen dari perusahaan. Mereka dapat bertugas satu sampai tiga kali rotasi di negara-negara yang berbeda, sehingga mereka dapat mengembangkan suatu pengertian yang luas mengenai operasi secara internasional.
d.      Ekspatriat global: mereka yang berpindah dari satu negara ke negara lain. Sering kali mereka lebih suka bekerja secara internasional daripada bekerja di negara asal.